Kamis, 12 Maret 2015

Kisah

Kisah ini terjadi di zaman Malik bin Dinar yang pada saat itu tinggal di kota Bashrah, Beliau mengajar di sebuah majlis Ilmu yang besar dan selalu penuh jamaahnya, tiba di datangi oleh pemuda yang mengajak istri dan anak-anaknya yang dahulunya penganut majusi, pemuda dan keluarga nya tadi bergabung dengan khalayak yang lainnya untuk mendengarkan wejanga-wejangan dari Malik bin Dinar, stelah selesai pamuda tersebut mendatangi Malik bin Dinar untuk menjelaskan tentang ajaran Islam kepada dirinya dan keluarganya.
Maka Malik bin Dinar menerangkan hal ikhwal Islam kepada mereka dengan sejelas-jelasnya, hingga mereka semua masuk Islam, melihat kejadian itu semua jamaah Malik bin Dinar pun menangis bahagia.
Kemudian pemuda beserta seluruh keluarganya pun pamit undur diri dan pergi ke sebuah bekas perkampungan dan menemukan ada sebuah bangunan rumah yang bisa di tempati, Lalu ia menempati rumah itu beserta keluarganya.
Keesokan paginya istrinya pemuda itu berkata, " pergilah ke pasar dan carilah pekerjaan, belikanlan upah pekerjaanmu itu nanti sesuatu yang bisa kita makan."
maka pemuda itu bergegas pergi ke pasar, Namun hingga sekian lama tak ada seorang pun yang mempekerjakannya. " kalau begini terus, sebaiknya aku bekerja pada Allah saja, " gumamnya dalam hati.
lantas ia masuk ke dalam sebuah masjid yang sudah sepi jamaahnya, ia mengerjakan shalat di masjid itu demi mengharap upah dari Allah, sampai malam hari dan tak membawa hasil apapun ketika pulang kerumahnya.
" Benarkah hari ini kau tidak mendapatkan apapun untuk dimakan ? " tanya istrinya
" wahai istriku, aku tadi sudah bekerja seharian pada sang Raja, tapi hari ini dia belum memberiku upah, mudah-mudah an besok yaa,,, " Jawabnya menenangkan.
Dan malam itu seluruh keluarganya tidur dalam keadaan lapar, keesokan paginya, pemuda itu kembali bernagkat ke pasar, lagi-lagi ia tidak mendapatkan pekerjaan apapun seperti sehari sebelumnya, maka ia pergi lagi ke masjid, dan menjalankan shalat demi mendapatkan upah dari Allah sampai larut malam, namun tetap saja hari itu, ia pulang dengan tangan kosong.
" Apakah hari ini kau belum juga mendapatkan sesuatuyang bisa kita makan ? " tanya istrinya
Ia menjawab, " istriku, aku tadi bekerja lagi pada Raja yang kemarin itu, Aku berharap IA mengupahku, sebab besok adalah hari Jumat. "
Begitulah,,, malam itu ia dan seluruh keluarganyatetap bertahan dalam kelaparan. Keesokan paginya- hari itu hari jumat- ia kembali ke pasar seperti biasa, tetapi tetap saja, tak ada seorangpun yang mempekerjakannya seperti hari-hari sebelumnya. Maka ia pergi ke masjid lagi, dan menjalankan shalat dua rakaat, seusai shalat ia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata, " Wahai Tuahn, Allah, Rajaku, Engkau telah memuliakanku dengan Islam, menghormatiku dengan mahkota Islam, dan memberiku petunjuk dengan memahkotaiku hidayah, maka demi kehormatan Agama yang telah Engkau anugrahkan kepadaku, dan demi kemuliaan hari penuh berkah dan mulia yang sangat agung bagimu, yakni hari jumat ini, Aku memohon kepadamu untuk berkenan menghilangkan rasa gundah dari hatiku di karenakan memikirkan urusan nafkah keluargaku, sudilah kiranya Engkau menurunkan rezekikepadaku dari arah yang tak pernah ku sangka-sangka, Sungguh Demi Allah, aku sangat malu kepada istri dan anak-anak ku, aku khawatir mereka akan berubah sikap karena perubahan keadaan mereka semenjak memeluk agama Islam ini. "
Lalu pemuda itu berdiridan mengerjakan shalat lagi dua rakaat.
Menjelang tengah hari, tepatnya ketika pemuda itu shalat jumat dan anak-anaknya sedang di landa kelaparan yang tak terperikan, datanglah seseorang mengetuk pintu rumah yang di tinggali keluarganya, ketika istrinya keluar melihat siapa yang datang, tiba-tiba seorang lelaki tampan sudah berada di depan pintudengan membawa sebuah nampan dari emas, bertutupkan sehelai sapu tangan bersulam emas.
" Ambillah nampan ini, " kata lelaki tampan itu
" Katakan pada suamimu, ini adalah upahnya bekerja selama dua hari ini, " Imbuhnya " katakan juga kepadanya agar tambah giat bekerja bila ingin kami tambah upahnya. terutama pada hari ini, yaitu hari jumat, sebab pekerjaan kecil pada hari ini akan bernilai besar di mata sang Raja sang Maha Perkasa. "
Ketika mengambil nampan itu, betapa kegtnya sang istri, isi nampan itu ternyata uang 1000 dinar, lalu ia mengambil beberapa dinar dan membawanya ke tukang tukar uang, si penukar uang yang beragama nasrani itu pun takjub saat menimbang koin uang dinar yang di sodorkan oleh istri pemuda titu,  sebab berat setiap koin selalu bertambah dua kali lipat dari berat koin-koin uang yang biasa di timbangnya, Ia pun memeriksa koin-koin itu, dan dari ukirannya ia tahu bahwa dinar-dinar itu adalah bingkisan akherat.
" Dari manakah kau mendapatkan uang ini ? " tanya si penukar uang tadi keheranan
Istri dari pemuda tadi pun menceritakan kejadian yang baru di alaminya,
" Jelaskan padaku bagaimana Islam itu, " pinta si penukar uang, begitu mendengar penjelasan, si penukar uang itu pun masuk Islam, kemudian ia menyerahkan uang seribu dinar kepada sang istri pemuda tadi seraya berkata, " belanjakanlan semua uang ini, bila sudah habis kabari saja aku. "
Sementara si pemuda masih berada di dalam masjid, setelah selesai shalat, ia berniat langsugn pulang ke rumahnya, namun ia malu karna hari ia tak mendapatkan apapun untuk makan keluarganya, maka membentangkan sapu tangannya dan mengisi nya dengan pasir, " kalau istriku bertanya apa yang ku bawa ini akan ku bilang padanya bahwa ini adalah tepung," niatnya di dalam hatinya sambil membungkusnya.
setibanya di rumahnya, ia nampak terkejut manakala melihat di dalam rumahnya sudah terbentang seperangkat meja kursi empuk dan tercium bau makanan yang menggugah selera.
Sejenak ia menghentikan langkahnya, lau meletakkan bungkusan pasir yang di bawanya di belakang pintu agar tak ketahuan istrinya, Kemudian ia mendekati istrinya dan bertanya tentang apa yang terjadi dan semua yang ia lihat di rumah itu.
Begitu selesai mendengarkan cerita dari istrinya, pemuda itu langsung bersujud syukur kepada Allah Azza wajalla dengan penuh suka cita, saat itu pula si istri melihat bungkusan di balik pintu, ia pun bertanya, " apa yang kau bawa dalam sapu tangan itu ?"
" Sudah, kamu tidak perlu bertanya kepadaku, " Jawab pemuda itu
Karena penasaran, sang istri memaksa membukanya, dan ternyata pasir yang ada di dalamnya berubah menjadi tepung sungguhan atas izin Allah SWT, demi melihat itu, pemuda itu pun kembali bersujud syukur kepada Allah, sejak saat itu ia sangat rajin beribadah sampai ajalnya tiba.

Berkenaan dengan kisah di atas, seorang ulama ahli fikih berfatwa seperti ini ;
Tengadahkanlah kedua tangan ke langit, lalu katakanlah, " Demi kemuliaan hari jumat, Ampunilan dosa-dosa kami, dan singkirkanlah segala kesusahan kami "
Seperti yang kita lihatpemuda tadi berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah dengan menyebut kemuliaan hari jumat, lalu Allah mengabulkan semua permintaannya dan memberinya rezeki dari arah tidak di duga-duga, demikian hal nya dengan kita, bila  kita mau berdoa pada setiap hari jumat, semoga Allah mengabulkan kebutuhan kita semua sebab Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, dan Diala Allah Tuhan yang Maha Pemurah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar