Senin, 16 Maret 2015

Cinta Part 27

" Selamat Pagi bu,,, mari silahkan masuk " Dokter Alice menyambut hangat kedatangan Ibunda Pari yang datang ke klinik nya yang ada di Kota Cambridge bersama ayahnya Pari dan uncle London, seorang pelayan memasuki ruangan kerja Dokter Alice yang tertata rapih,,, dan membawa 3 cangkir kopi yang berasap, aroma kopi yang sangat menggoda siapapun yang menciumnya
" Selamat pagi tuan, nyonya,,, silahkan, selamat menikmati,,, ada yang bisa saya bantu lagi,,," dengan hormat pelayan itu menawarkan,,,
" Tidak, terimakasih,,, " Ibunda Pari memberikan salamnya
" Silahkan di minum dulu kopi nya,,, " Dokter Alice berjalan menuju kursi yang biasa Ia duduki ketika menerima tamu
" Terimakasih,,,"
" Bagaimana keadaan Pari setelah perawatan selama dua minggu ini dokter,,, " Ibunya Pari membuka pembicaraannya
Dokter Alice tersenyum, dan menggeser posisi duduknya,,, " Baiklaah,,, saya akan memberikan laporan tentang perkembangan Pari,,, saya sangat senang bisa mengenal pari, ia sudah saya anggap seperti adik saya sendiri, pari mempunyai pribadi yang menyenangkan dan mudah bergaul dengan siapapun,,, itu memudahkan saya mengenalnya dan mengetahui latar belakang hidupnya, dengan begitu lebih memudahkan saya untuk mengetahui mengapa pari mempunyai penyakit yang siapapun tidak akan menyangkanya,,, dan memberikan langkah selanjutnya, dalam proses penyembuhannya, Selama kurang dari seminggu saya sudah dapat membaca apa yang melatar belakangi sydrom ini ada dalam dirinya, sungguh sangat kasihan, karna saya yakin trauma yang pari alami tidak di dapatnya dari keluarganya, justru trauma ini muncul ketika pari berada di lingkungan yang sangat di cintainya, dan justru di tempat inilah pari mengabdikan dirinya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, sebenarnya ini di akibatkan oleh kondisi psikis dan mental pari yang lemah, ia tidak kuat terhadap hal-hal yang berbau kekerasan, dan selama bertahun-tahun pari berada dalam lingkungan yang sebenarnya tidak baik untuk orang yang mempunyai jiwa lemah seperti pari, namun karna besarnya sisi kemanusiaan yang pari miliki, sehingga dia sendiri tidak memperdulikan dirinya, walaupun sisi dari dalam dirinya menolak berdekatan dengan hal-hal yang berbau kekerasan, seperti contohnya: menonton pertunjukkan gulat, melihat secara langsung tindakan kekerasan fisik, orang yang mentalnya lemah tidak baik berhadapan langsung dengan situasi demikian,,, tapi sisi dirinya yang lain yakni sisi kemanusiaannya yang begitu besar memaksa kehendaknya, pari terjun langsung menangani dan mengobati korban-korban kekerasan fisik yang notabene di alami oleh kaum wanita,,, dan melihatnya secara langsung dalam waktu yang lama,,, hal ini tanpa pari sadari meninggalkan jejak trauma dalam hatinya, dan membentuk persepsi yang salah dalam otaknya,,,, Pari selama dua minggu ini sudah mengikuti berbagai therapy, ia menjalankannya dengan baik dan pari cukup bersemangat, proses selanjutnya tetap pada maksud awal, yaitu membangkitkan rasa percaya dirinya, karna di sebabkan oleh trauma yang di deritanya pari telah kehilangan suaminya, ini jelas menambahkan bebannya, andai dia segera menemukan orang yang dapat dia percaya kembali, untuk melangkah ke depan, menemaninya dengan sabar untu menghilangkan trauma nya,,, akan lebih mudah untuk dia kembali seperti sediakala,,,
" Lalu selanjutnya langkah apa yang harus pari jalani dok,,, ? tanya uncle London
" Therapy masih terus di lakukan walaupun intensitasnya yang di kurangi, pari sudah boleh kembali ke lingkungan kehidupannya yang normal, tapi saya masih harus mengembalikan rasa percaya dirinya untuk melupakan hubungannya yang gagal,,, anda bisa menemui pari sore ini,,,

~~~~~~~~~~~~~~~~~000000~~~~~~~~~~~~~~~~~~

" Dimana engkau pari,,, apa yang sebenarnya terjadi pada dirimu,,, " di sebuah jendela besar kamar hotel yang berhadapan dengan Bangunan megah Taj mahal, rajjat menatap lurus ke arah pelataran monumen yang merupahkan simbol cinta abadi, dari kejauhan tampak begitu indahnya bangunan itu, Taj Mahal merupahkan sebuah adi karya dari arsitektur mughal yang terletak di pinggir sungai Yamuna, Agra India, sekitar 190 KM dari NewDelhi, yang pembangunannya menghabiskan waktu kurang lebih 23 tahun (1630-1653), Taj mahal di bangun atas keinginan Kaisar Mughal Shah Jahan, Anak nya Jehangir (Salim anak nya Jodha dan Akbar,,, hmmmm), untuk mengenang istri yang teramat di cintai nya Mumtaz mahal atau Mumtaz - Ul - Zamani yang meninggal duniadi usia nya yang ke 39 tahun ketika melahirkan anak ke-14 nya yang bernama Gauhara Beghum pada tahun 1631, sepeninggalan permaisurinya Shah Jahan teramat berduka, dan Ia berjanji untuk tidak menikah lagi dan akan membuatkan bangunan yang megah di atas kuburan istri tercintanya, Taj mahal di bangun simetris dan makam Mumtaj Mahal tepat berada di tengah-tengah bangunan dan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini, Taj mahal di bangun dengan bumbung kubah dan menara yang terbuat dari marmer putih serta seni mozaik yang indah, di dalamnya terdapat 43 jenis batu permata, yakni berlian, topaz, dan nilam semakin menambah kecantikan dan kemewahan Taj mahal, satu-satunya yang tidak simetris adalah makam Shah jahan yang terletak di samping makam Mumtaj mahal karna makam ini tidak ada dalam rencana awal pembangunan, awalnya Shah jahan berniat untuk membuat Taj mahal versi hitam (semuanya berwarna hitam) untuk di jadikan peristirahatan dirinya yang terakhir, dan untuk menunjukkan kepada dunia tentang kesedihannya karna telah di tinggal oleh istri tercinta nya, namun rencana tersebut di gagalkan oleh putra nya sendiri, kini moseleum Taj mahal masih berdiri kokoh nan indah di hadapan rajjat yang sedari tadi menatap nya tak berkedip dari kejauhan, alunan musik india dari palyer kamar hotel nya terus mengalun menemani sunyi nya,,, sambil menatap lurus ke Bangunan Taj mahal rajjat seolah melihat di hadapannya bayangan kisah cinta abadi Shah jahan dan Mumtaj mahal yang telah di pisahkan oleh maut,,, Pelataran Taj mahal yang biasanya selalu ramai oleh pengunjung baik turis dalam negeri maupun dari luar negeri, pagi ini masih terlihat sunyi , hanya beberapa petugas kebersihan yang tampak tengah menyapu halamannya yang sangat luas,,, "dimana engkau Pari,,,,, aku sangat merindukanmu,,,," Lirih Rajjat hampir tak terdengar.
Dua minggu Ia lewati bagai berabad lamanya, sejak malam itu, malam pernikahannya rajjat pergi, menjauh dari semua yang telah membuat rajja merasa kecewa, Ia merasa lelah di hianati oleh keadaan, rajjat tak mengaktifkan ponselnya selama berhari-hari, beruntung ia mendapatkan cuti dua bulan dari seluruh kegiatannya, ia membeli kartu dengan nomor yang baru dan ia hanya menghubungi Ibunya, ia meminta maaf kepada ibunya atas apa yang terjadi, ia menceritakan semua kepada ibunya, rajjat memastikan kepada ibunya bahwa ia baik-baik saja, ia tidak ingin di ganggu, ia ingin sendiri,,, beruntung ibu nya sangat mengerti apa yang sedang rajjat rasakan. 
Selama satu minggu ini rajjat diam-diam mencari jejak pari, Ia menanyakan kepada ankita, lavina, dan saurya, mereka tak ada yang mengetahuinya, nomor yang ia dapatkan dari lavina tidak aktif saat di hubungi, ia tidak tahu harus bertanya pada siapa lagi, nomor manager pari juga sulit untuk di hubungi, ribuan kali rajjat mengontaknya, ia hanya mendengar suara operator yang mengatakan bahwa nomor tersebut sedang tidak aktif,,, bahkan rajjat memberanikan dirinya untuk mendatangi rumah orang tua pari, dan ingin menanyakan kepada orang tua pari, tapi saat rajjat kesana, tidak ada siapa-siapa, penjaganya hanya bilang bahwa di rumah kosong,,, rajjat pun mencoba untuk pergi ke apartement pari, di mana dulu rajjat pernah mengantarkan arvind, dan betapa kagetnya rajjat saat ia melihat dengan mata kepala nya sendiri arvind keluar dari apartement tersebut dengan sonya, rajjat tak mendekatinya, ia hanya melihatnya dari kejauhan, dan rajjat sengaja menunggu mereka sampai pada malam hari nya mereka berdua kembali lagi ke apartemen tersebut, rajjat seperti seorang detektif yang secara diam-diam mengamatinya, sudah jelas,,, benar apa yang di katakan oleh prisly, mungkin mereka sudah menikah, pikirnya,,,, Lalu,,, di mana pari,,,???
Rajjat benar-benar kehilangan jejak, ia tak tahu bagaimana caranya untuk dapat menemukan pari,,,
" apa yang sebenarnya terjadi pada mu pari,,, “ rajjat mempunyai feeling bahwa pari tidak baik-baik saja,,, pasti ada sesuatu yang tejadi padanya,,,
" parii,,, tolong jangan membunuhku dengan cara seperti ini,,,," sesaknya,  rajjat masih menatap ke depan,, Hujan rintik-rintik di luar membasahi Bangunan megah Taj mahal, menambah warna sendu moseleum sebagai perlambangan cinta itu, mendung di langit pun seolah tau, seolah mewakili apa yang tengah rajjat rasakan,,,,, dan,,, seketika alunan musik dalam playernya mengalunkan lagu yang begitu dekat dengan rajjat,,,

Inn aankhon mein tum,,,,,

aah,,,, rajjat memejamkan matanya,,, bayangan wajah Pari yang selama ini teramat ia rindukan hadir dalam otaknya kini, begitu dekat, Pari tersenyum seperti biasanya dengan menggunakan sari berwarna merah muda,,, yaa,,,, rajjat mengingatnya ketika Pari tengah menggunakan sari berwarna pink,,,, Ia begitu terpesona oleh pari saat itu,,, rajjat terus terpejam, ia tak mau bayangan itu lepas dari ingatannya,,,, darahnya berdesir kencang,,, 

~~~~~~~~~~~~~~000000~~~~~~~~~~~~~~

Sementara itu, di kehijauan rumput dataran Edensor, terpaut waktu 6 jam antara India dan UK,,, tak membatasi getaran dua hati meskipun terbentang jarak ribuan kilometer,,, Pari siang itu tengah asik bercengkrama dengan seorang gadis kecil berkepang dua, gadis itu bernama madeleine,,, ia anak nya mr. felix dan mrs. claire,,, keluarga kecil yang berasal dari kota di perancis yakni kota Briancon, yang terletak dekat dengan pegunungan Alpen hijrah ke UK dan menetap di Edensor sudah 5 tahun yang lalu, sejak gadis kecil mereka belum lahir, Madeleine berusia 4 tahun, ia dan ibunya mrs. claire sering sekali bermain di pondok di mana Pari  tinggal dan membawa kue buatan mrs. claire yang sangat enak, mrs. claire mempunyai keahlian membuat kue dan di jual di mall-mall besar di kota,,, mereka sangat ramah pada Pari, pari sering bermain-main dengan madeleine ketika mrs. claire sedang sibuk di dapur,,, hari ini hari minggu, Pari memang tidak ada jadwal therapy dengan dokter Alice,,, Ia biasanya menghabiskan hari itu seharian bermain-main dengan madelaine,,, 
" waah,,, kau ingin membuat Istana,,,? baiklah,,, aku akan melukis Istana yang indah,,,
" tapi aku ingin istana yang terbuat dari permen,,," Ujar anak kecil itu dengan mimik nya yang lucu, Pari betah berlama-lama dengan madeleine, ia bagai malaikat kecil bagi Pari,,,
" baiklah,,, aku akan membuat Istana permen untuk mu,,,," Ujar Pari sambil tertawa
Tengah asik mereka bermain, bercengkrama, dan melukis,,, tiba-tiba datang suster yang menemani Pari tinggal di pondok Edensor selama ini.
" nona Pari,,, ada telfon untuk mu dari Dokter Alice,,,"
" ooh baiklaah,,,, madelaine,,, aku harus pulang dulu, Dokter Alice menelphone ku,,, nanti aku akan kembali lagi,,," sambil mencium gadis kecil itu Pari bergegas pulang ke pondok nya
" Amijaaaan,,,, kau sudah ada di Cambridge,,,kapan kau datang,,,oke baiklaah,,, aku tunggu, aku merindukan mu,," Pari menutup telpon nya dengan senyum di wajahnya, ternyata dari Ibunya yang kini sudah ada di Cambridge, Ibunya berada di kantor Dokter Alice yang ada di Cambridge,,, Jiwa sosial Dokter Alice sangat tinggi, ia mendedikasikan ilmunya untuk orang-orang yang membutuhkannya, 24 jam dalam seminggu ia bekerja, melayani pasiennya, tak ada hari libur, tak ada weekend, Ia tidak menerima pasien hanya ketika ia keluar kota untuk mengikuti seminar atau menghadiri undangan dari relasinya atau bahkan dari pasiennya yang ada di luar negeri.
Selesai menutup telphon nya pari berjalan memasuki kamarnya untuk mengambil bajunya, ia ingin mandi, ia ingin ketika ibunya datang ia terlihat segar,,, dan tiba-tiba matanya menyapu sebuah ponsel yang ia matikan selama ia tinggal di pondok itu,,, hatinya menyuruh ia untuk mengambil ponsel itu,, lalu di ambilnya ponsel yang tergeletak di antara barang-barang yang ada di tas nya,,, Pari terdiam, Ia sering bercengkrama dengan arvind dari ponsel itu, tapi kini Arvind telah meninggalkannya, Ia memeluk ponsel yang ada di tangannya,,, ia berjalan menuju jendela kamarnya,,, wajahnya seketika di liputi oleh kesedihan, bagaimanapun ia telah banyak menghabiskan waktunya dengan arvind, tak mudah untuk begitu saja melupakannya,,, ada rasa sakit yang teriris dalan hatinya, Pari berusaha survive selama ini, ia mencoba menghilangkan segala kenangan indah bersama Arvind, sambil matanya memandang ke luar, liukan indah kehijauan alam bagai sebuah lukisan yang ada di depan matanya kini, fikirannya melayang tak berbatas,,, ia rindu Arvind, ia rindu dengan aktifitasnya, ia rindu dengan kru dan pemain Jodha Akbar,,, "heey,,, apa kabarnya mereka,,," tanya Pari dalam hati,,
Rajjat,,,, yaa maafkan aku, aku tak bisa memenuhi permintaan mu, kau ingin aku hadir dalam pesta pernikahanmu dengan Arvind,,, tapi saat pesta pernikahanmu berlangsung, aku sudah terbang ke UK, dan aku sudah memutuskan komunikasi dengan arvind saat itu, bagaimana aku bisa datang ke pesta pernikahanmu bersama Arvind, Aku tak bisa memberitahumu tentang keadaanku,,, maafkan aku,,,bagaimana keadaanmu sekarang rajjat??? tiba-tiba bayangan rajjat berkelebat di kepalanya,,, Pari bergumam sendiri sambil tersenyum,,, yaa rajjat sudah menjadi sosok yang selalu menemaninya harinya selama ini, syuting JA selama bertahun-tahun mau tidak mau membuat hubungan mereka bertambah dekat, dan hari-hari terahir yang Pari lalui di lokasi syuting, rajjat begitu baik padanya, ia bersikap sangat manis, tak tau mengapa,,, rajjat berubah 180 drajat sikapnya, Pari tahu, mungkin rajjat sudah mencium hubungannya dengan Arvind sedang ada masalah, karna di suatu malam rajjat pernah mengantarkan Arvind dalam keadaan mabuk tidak sadar ke apartementnya,,,rajjat berkali-kali mencoba menanyakan nya, tapi saat itu Pari tak mau membagi apa yang tengah ia rasakan dengan siapapun,,, bayangan rajjat bermain dalam ingatannya, dia begitu disiplin dalam bekerja, rajjat selalu diam dan menyendiri, rajjat tak banyak bicara dan terkesan sombong,,, tapi kadang Pari menyadari satu hal,,,, rajjat sering menatapnya,,, bukan,,, bukan karena aku GR sendiri, tp aku sering memergoki ia tengah menatap ku,,, aaah entahlaaah,,,, bagaimana aku bisa berfikir jauh,,,, " Pari tersenyum sendiri, Ia tengah bermain dengan lamunannya,,,
Pari masih berdiri di depan jendelanya,,,, dan tiba-tiba ia mendengar alunan musik yang sangat dekat  dengannya selama ini mengalun memenuhi kamar yang semuanya ber-cat putih

Inn aankhon mein tum,,,

,,, yaa,,, Pari terperanjat,,, bagaimana di sini ada lagu itu,,, ia menengok ke belakang sejenak,  tapi pada ahirnya Pari tak perduli, ia tak mencari dari mana musik yang tiba-tiba mengalun itu berasal,,,,, Ia menikmati musik itu, Pari memejamkan matanya,,,, Ia teringat kembali apa yang di katakan Dokter Alice,,, bahwa kau teramat menikmati sentuhan rajjat saat kau menjadi Jodha,,, yaa,,,, dari wajahmu,,, kau mengirimkan sinyal bahwa kau menginginkan hubungan itu terus berlanjut,,,, Pari kau menginginkannya,,,, kau begitu menikmatinya ketika rajjat mencium punggungmu,,, otak pari tiba-tiba memutar ingatannya saat syuting di malam yang begitu dingin, saat kejadian yang begitu mendebarkan hatinya,,, saat Jodha menyerahkan dirinya utuh untuk Jalal suaminya,,, Darah Pari berdesir hebat, bayangan wajah rajjat muncul dalam bingkai otaknya, ia tersenyum kepada pari, rajjat menatapnya tajam, dan Pari tak tenang dengan getaran hatinya,,,,
Pari tak menampik,,,, "Rajjat begitu mempesona,,, " lirihnya dalam hati.

With Love

Putri Wardah
  



3 komentar:

  1. Cepet doNg perteMukaN Paridhi saMa Rajatt...hee Ngarepp baNgett Nee putrii..

    BalasHapus
  2. Ko sadarnya pas rajatnya dah nikah y ....
    dtunggu lanjutannya putri,,makasih ;)

    BalasHapus
  3. Hhhmmm...cepatlah bersatu jodha jalal...ditunggu kelanjutannya mba putri...sukriya..

    BalasHapus