Sabtu, 14 Maret 2015

Cinta Part 24

Sudah satu minggu paridhi meninggalkan India dan segala kenangan nya, ia kini berada di Negara dengan Big Ben sebagai landmark nya,,, dan ia berada di sebuah desa dengan seribu kecantikan,,, tak berlebihan jika ada yang menyebut tempat itu adalah "sekeping syurga" karna memang layaknya sebuah negeri dongeng yang bisa kita nikmati di dunia nyata, Desa ini adalah desa buatan, Alkisah Di sebut Endensor (di baca En - zer), di bangun oleh seorang bangsawan Dukes Of Devonshire di abad ke 17, Duke meminta seorang arsitek handal untuk merancang desa tersebut, seorang arsitek muda handal yaitu John Robertson telah membuat sebuah tempat hunian bak sebuah lukisan,,, suasana desa, hawa sejuknya, udaranya yang segar, bebukitan yang terhampar tak beraturan, sungai berair tenang yang berliku membelah ladang, rumah-rumah petani yang terbuat dari batu, tanaman bunga terbentang di pekarangan dan pagar, juga aneka pepohonan apel yang bertebaran di antara rerumputan yang hijau, semua terangkai dengan bingkai langit biru dan sekelompok awan sisa hujan yang berarak mengejar burung-burung yang terbang bebas melengkapi gambaran imdah yang menciptakan suasana damai,,,suasana desa, hawa sejuknya, udaranya yang sangat segar, desa kecil ini berada di wilayah peak districk,,, menghabiskan waktu 2 jam perjalanan dari kota Cambridge dengan menggunakan mobil,,,
Pari tinggal di salah satu pondok bersebelahan dengan sebuah Gereja tua dengan menara nya yang tinggi "St.Peter",,, pondoknya terbuat dari bebatuan berwarna kelabu,,, di bagian dalam, pondok itu di cat dengan warna serba putih, pertamakali pari menginjakkan kaki nya ke sini ia langsung menemukan pesona syurgawi yang teramat menetramkan hati,,, di tempat inilah pari meluapkan segala beban hidupnya yang selama ini ia simpan rapat-rapat,,, pari seolah mampu menuliskan kesedihannya pada landscape hijau di antara pepohonan dengan dedaunan yang memerah menjelang musim gugur,,, pari seolah mampu berteriak kencang tanpa takut terdengar oleh siapapun karna riuhnya suara burung yang terbang di sertai suara air terjun buatan di punggung bukit yang menyegarkan pandangan mata jika kau melihatnya dari belakang Chartworth House yang berada di seberang bukit desa Endensor,,,















Pari di perkenalkan oleh pamannya dengan seorang Dokter wanita dan juga seorang psikiater ternama di Kota London, paman nya pari menetap lama di kota Cambridge London, India sebagai salah satu Negara yang menjadi bagian dari Britania Raya sebelum kemerdekaannya di tahun 1947,,, sehinnga tidak sedikit masyarakat India yang tinggal lama di London, termasuk salah satunya adalah pamannya Pari, adik bungsu ayahnya pari, dari kecil pari biasa memanggilnya dengan panggilan "Uncle London"
Dokter Alice Hibbert ,,, Seorang Dokter dan juga seorang Psikiater ternama yang merupahkan satu-satunya seorang wanita di bidangnya,,, itu yang Pari cari,,,,
Yaa sungguh sulit menerima apa yang di derita oleh pari,,, hal yang sungguh teramat pribadi bagi seorang wanita, itulah mengapa pari menyembunyikan nya dari seluruh keluarga,,, Bagaimanapun ia malu dengan dirinya,,, Setelah di paksa oleh ibunya pari bercerita dengan linangan air mata yang tak pernah berhenti mengalir,,,
" Pariii,,,, kenapa kau tak pernah bercerita kepada Ibu sayaang,,, setidaknya kita bisa bersama-sama mencari jalan keluarnya,,,, " ujar Ibunya ketika mengetahui apa yang di derita oleh putrinya,,,
Pari hanya menangis,,,
" Kita cari dokter terbaik, Psikiater terbaik,,,, Kau pasti bisa sembuuuh naak,,, " Ibunya menguatkan mental pari sambil memeluknya,,,
Pari hanya menangis, sambil menelungkupkan tubuhnya di ranjang kamarnya,,,
Setelah keluarga pari bermusyawarah,,, Ayahnya meminta tolong kepada adiknya yang tinggal di london untuk  mencarikan dokter terbaik tapi yang berjenis kelamin wanita,,, karna itu permintaan pari, Akhirnya atas bantuan uncle london pari bisa segera menemukan Dokter tersebut,,,
Tapi pengobatannya harus memerlukan waktu yang tidak sebentar, dan harus dalam situasi yang senyaman mungkin,,, itulah sebabnya Dokter Alice memilih kliniknya di pedesaan dengan alam yang menenangkan seperti "Edensor",,,,,
Pari beserta ayah dan ibunya terbang ke London 10 hari yang lalu,,,, dan kini,,,, Pari menjalani harinya di pondok yang tak begitu luas, namun teramat nyaman,,,
Ayah dan ibunya pari sudah kembali terbang ke India, karna pari memang harus menjalani beberapa terapi psikis akibat trauma yang di alaminya sendiri,,, tidak dengan keluarganya,,, keluarganya boleh menjenguknya 2 minggu ke depan, dan dalam rentang waktu tersebut di harapkan kondisi pari akan cepat membaik...

~~~~~~~~~~~~~~~~00000~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pari tumbuh menjadi wanita yang energic, ia sangat ramah, dan ceria, hobinya adalah tertawa, rasa-rasanya apabila harinya tak ia lalui dengan tawa,,, akan mengurangi ribuan cahaya semangatnya,,, sejak ia bersekolah di sekolah lanjutan tingkat pertama di New delhi India pari menyukai berbagai aktivitas sosial,,,, Ia mengikuti sebuah organisasi wanita yang bekerja untuk memberikan wadah bagi anak-anak di India yang memerlukan konseling, seperti bagi anak-anak putus sekolah, anak-anak yang tak mempunyai orang tua, anak-anak yang tidak mampu untuk sekolah karna tidak adanya biaya,,, nah dia dengan teman-teman nya di organisasi ini membuat semacam sekolah gratis, pengajaran untuk anak yang tidak bisa membaca, perpustakaan gratis yang menyediakan buku-buku menarik yang bermanfaat tentunya,,, dan juga menyediakan tempat bermain gratis,,, jiwa sosialnya sungguh tumbuh subur dalam darahnya,,,, Pari teramat menikmati setiap kegiatannya,,,
Dan ketika ia bersekolah di tingkat pendidikan atas Ia mengikuti organisasi yang berperan sebagai wadah untuk para wanita korban perkosaan, pada awal mengapa ia tertarik ikut dalam organisasi ini adalah karena ia sungguh teramat miris dan prihatin dengan pemberitaan-pemberitaan media tentang begitu banyak korban wanita tertindas di negaranya, apalagi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, tentang adat istiadat yang masih kental di india yang begitu merugikan kaum perempuan,,,yakni adanya adat untunk para wanita yang telah di tinggal mati oleh suaminya (janda) untuk menjalan kan praktek living sati yaitu membakar dirinya hidup-hidup, juga praktek budaya Dowry yaitu pihak wanita harus memberikan mahar yang teramat besar agar mau di nikahi dengan seorang laki-laki, dan teramat memberatkan bagi kaum wanita, walaupun pemerintah sudah membuat undang-undang yang melarang praktek tersebut, namun di desa-desa terpencil masih cukup banyak korbannya,,,itulah dasar Ia begitu concern dan aktif terjun dalam kegiatan sosial ini,,,,, sampai Ia masuk ke perguruan tinggi, selama 5 tahun ia berkecimpung dan berteman dengan ribuan wanita korban kekerasan seksual, dan wanita korban perkosaan,,,, wanita di bawah umur yang masih sangat belia sudah di nikahkan, akibatnya berbagai macam penyakit dan rasa sakit harus di tanggung oleh mereka kaum wanita,,, hati pari selalu menjerit ketika ia menghadapi sendiri seorang dari kaumnya yang begitu tersiksa dengan takdirnya,,, tanpa dapat berbuat ap-apa,,, ia menangis setiap ia mendengar ada belasan korban perkosaan dan kekerasan sexual setiap harinya di India, apalagi tragedi yang seluruh dunia mendengarnya, yakni tragedi di ahir banyak daerah terpencil India,,, sungguh membuat setiap nadi pari mengeras menahan amarah,,,

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~00000~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pertemuannya dengan arvind di kampusnya merangkai cerita indah dalam hidup pari di awal tahun 2009, awalnya pari hanya menganggap arvind sebagai teman, satu tahun arvind meyakinkan pari menawarkan cintanya yang tulus,,, pari dengan kesibukan aktivitasnya yang sungguh menelan banyak seluruh waktunya, Dengan selalu sabar arvind tak pernah menyerah untuk mendapatkan pari, hingga di akhir tahun 2011 pari luluh dalam cinta arvind,,, pernikahan pun di laksanakan dengan sangat meriah, arvind pria yang sangat baik dan bertanggung jawab, dan yang terpenting arvind teramat mencintai pari,,, Pari pun melabuhkan cinta sejatinya kepada arvind dan berharap menghabiskan sisa usia nya sampai ahir hayatnya dengan seorang arvind,,,
Tak ada yang tahu tentang sebuah suratan garis tangan Tuhan,,,, di malam yang bagi seluruh insan yang telah menikah di sebut sebagai syurga dunia, tidak demikian bagi kehidupan rumah tangga pari dan arvind,,, di malam pertamanya,,, begitu mereka berdua menyelesaikan pestanya, mengikrarkan janji sehidup semati,,, pari tampak cantik dengan busana pengantin sari India berwarna merah,,, Arvind menggendong pari ke-peraduannya,,, membayangkan manisnya malam pertama yang akan Ia teguk dengan wanita yang ia cintai,,, Namun apa yang terjadi,,,, saat mereka akan memulai sebuah hubungan termanis,,, pari mengejang,,, kakinya kaku, tak dapat di gerakkan, keringatnya mengucur banyak, gurat ketakutan terpancar di wajahnya,,, Arvind bingung apa yang terjadi pari,,,??? pari pun tak mengerti apa yang telah terjadi pada dirinya,,, Ia bukannya tidak menginginkan hubungan termanis tersebut,,, ia teramat menginginkannya,,,, Namun ia seperti seorang anak kecil yang teramat ketakutan saat ia berbuat kesalahan,,, seluruh tubuhnya gemetar hebat saat arvind teramat dekat,,,, Dan Kejadian itu berlangsug selama rentang usia 2 tahun pernikahan mereka,,,,,,

With Love

Putri Wardah



5 komentar:

  1. Oh...paNtesaN pari saMa arvid gaa perNah tidur bareNg...terNyata gara" ituu toch... LaNjut yaa putrii... Mkasii

    BalasHapus
  2. Smkn penasaran nih mb,,,,jngn lama2 lanjutannya ya mb

    BalasHapus
  3. Berarti nikahnya thn 2001 donk apa aku gagal paham yaaaa?

    BalasHapus
  4. Kasian pari ya...saking seringnya mendengar keluhan perempuan krn tndk kekerasan sexual jd mempengaruhi psikologis pari sampai tkt berhub dg suami...lanjut mba putri semoga pari cpt sembuh yee...

    BalasHapus