Selasa, 28 April 2015

Cinta Part 45

Rajjat melajukannya mobilnya dengan kecepatan tinggi,,, bayangan ketika Ia mendapati dirinya tengah berbaring dengan Prisly dengan tak berbusana membuat dirinya begitu geram,,, sesekali Rajjat mengepalkan tangannya dan meninjukannya di atas stir an mobil,,, Rajjat menangis,,, yaaa Ia meneteskan air matanyaa,,,, dan menjeriiiiiiit kencaaaaaang,,,,,,,

Beruntung Rajjat tetap dapat menstabilkan kemudinya, dan jalanan di pagi itu tak begitu ramai, tak terbayangkan jika saat itu jalanan ramai,,,dan Rajjat yang tengah kalut lalu kehilangan keseimbangan,,,

Rajjat sampai di Apartement nya,,, Ia dengan segera masuk dan mendapati bibi ,,,, yang tengah membereskan meja makan nya ketika Rajjat memasuki ruang makan di Apartemennya,,,

" Kauuu,,,, dari mana saja??? Lihatlaah,,, non Pari menyiapkan makan malam mu semalam, dan menunggumu, Ia tak mau makan sampai kau pulang, sampai bibi paksa non Prisly untuk masuk ke kamar, agar menungguimu di kamar saja,,,, " Bibi,,,, mengatakan kalimat yang semakin menyayat hati Rajjat,,, sambil terus membereskan meja makannya,,, tanpa menoleh ke arah Rajjat yang sangat terlihat hancur,,, rambutnya acak-acak an, wajahnya tampak lelah,,, matanya memerah menahan marah,,,

Rajjat tak menoleh pada bibi,,,, Ia terus berjalan gontai ke kamar nya mencari Pari,,, dan tiba di kamar, Rajat semakin tersayat begitu mendapati Pari tengah tertidur dalam keadaan duduk bersandar di ranjang nya,,, tangannya terkulai sambil menggenggam handphone nya,,, Rajjat yakin, Pari pasti berusaha menghubungi dirinya semalam,,,, Rajjat menghempaskan ranselnya begitu saja, lalu Ia mendekati Pari,,, Rajjat menatapnya lekat-lekat dan lantas menangis tak bersuara,,,Ia menyibakkan bagian rambutnya Pari yang menutupi wajah yang teramat Rajjat puja,,, yaaa,,,, ketika Pari tengah terpejam,,, Rajjat bahkan bisa menghabiskan separuh malamnya untuk hanya menatap Pari lekat-lekat,,,

Rajjat menghapus air mata di pipinya,,,, Ia begitu hancuuur,,, dan begitu bayangan kejadian tadi pagi terbayang lagi di matanya,,, Rajjat menahas nafas sesak,,, Ia dekati Pari,,, Rajjat merengkuh tubuh Pari yang masih terpejam,,, Rajjat membopongnya dan di tidurkannya Pari di atas ranjang,,, Pari sedikit menggeliat tapi tak banguuuun,,, Rajjat berbisik pelan hampir tak terdengaaar,,,
" maafkan aku Pariiiiiii,,,,, maafkan akuuuuu,,,, " Rajjat sedikit terisak,,,, Ia mendekati wajah Pariiiii,,,, semakin mendekaaaat,,, dan seketika bayangan tadi pagi terlintas,,,, Rajjat kaluuut,,,, di rengkuhnya tubuh Pariiiii,,,,eraaaaat,,, hingga Pari terbanguuuun,,,
" kaaaaau,,,, dari manaaa kaaau???? " Pari menggeliat dalam pelukan Rajjat,,,
Rajjat semakin tak kuasa menahan suara isaknya,,, Rajjat tak melepas pelukannya,,, semakin erat Ia memeluk Pari, hingga tubuh Pari berada di bawahnya, tertutup tubuhnya,,,, Rajjat terisak,,,,
" kyaaa huaa??? " Pari bingung,,,,
tapi Rajjat tetap memeluk Pari, Ia tak ingin Pari menatap wajahnya,,,,

" ada apa shenshaaaa? Kemana kau semalam?aku menunggumu,,,, aku menghawatirkanmu,,,," Rajjat semakin kaluuut,,, laluuu Rajjat menatap Pari yang masih dalam rengkuhannya, Ia mendekatkan bibirnya pada bibir Pari,,, Rajjat menciumnya lekat,,, selama beberapa detik Rajjat mengulum bibir pari,,, hingaa Pari tampak kehabisan nafasnya,, Rajjat melepasnya sebentar lalu menciumnya lagi, Rajjat seolah tak mau melepasnya,,, dengan mencium Pari, Rajjat berharap melupakan kejadian semalam,,, yang Rajjat sendiri tak yakin, tak tau, apa yang sebenarnya terjadi,,,
Dan membuat Rajjat lalai,,, Rajjat bermain dalam kenikmatannya,,, kehangatan ketika bibirnya bersentuhan membuat Rajjat lalai,,, dan kini tangannya Ia gerakkan ke bagian wajah Pari, membelai lehernya,,, menguraikan rambut panjang Pari,,,memasuki punggung Pari,,,dan Rajjat semakin lupa,,, nafasnya menderu, birahinya bangkit, hingga satu tangannya hendak melepas kancing baju Pari,,,
Pari terkejut,,, Ia tak kuasa menahan tubuh Rajjat yang menindihnya,,, saat tangan Rajjat hendak menyentuh bagian dadanya,, Pari bergetar ketakutan,,, dan seketika tubuhnya mengejang,,, tiba-tiba badannya seakan memanas, nafasnya sesak,,, kakinya kejang,,, wajahnya memerah,,, dan dengan sekuat tenaga,,, dan keringat dingin membasahi seluruh pori-pori kulitnya, secara reflek Pari mendorong tubuh Rajjat keras, Pari seolah seperti seseorang yang mengalami demam tinggi, menggigil ketakutan,,, Pari meringkuk seolah melihat seekor macan yang hendak menerkamnya,,, Rajjat kaget, baru kali ini Rajjat melihat Pari manatap dirinya begitu ketakutan,,, Rajjat semakin kaluuut,,, Ia bingung, Rajjat berusaha mendekati Pari, tapi Pari semakin ketakutan, Pari menghindar dari dirinya,,,

" Pariiiiii,,,,,, maafkan akuuu,,,,maafkan akuuuu,,, aku lupaaa,,,, maafkan akuuuu" Rajjat tersadar, Ia menyesali,,,apa yang talah Ia lakukan, Rajjat telah membuat Pari takuuut,,,

Pari masih meringkuk membelakangi Rajjat, Rajjat bingung apa yang harus Ia lakukan, Rajjat mendengar isak Pari,,, Rajjat semakin teriris,,,

"Pari,,,, kau menangis,,???,,Pariii tolooong maafkan aku,,, Pariii,,," Rajjat berusaha mendekat, di sentuhnya pundaknya hati-hati,,, "Pariiii,,, maafkan aku, tak seharusnya aku terburu-buru,,, " Rajjat mencium kepala Pari lembut,,, " maafkan aku,,, " Rajjat terus mengucapkan kata maafnya... hingga Pari membalikkan badannya,,, Pari tak berkata apa-apa,,, hanya air matanya terus menetes membasahi pipinya, Rajjat semakin kaluuut, Ia tak dapat melihat ada air mata di mata Pari,,, Rajjat memeluknya, kini lebih lembut, tak seperti tadi yang sedikit bernafsu,
" maafkan aku,,, " tiba-tiba Pari mengeluarkan suaranya parau,,, "maafkan aku,,, aku tak bisa,,,," Rajjat menyentuh bibirnya, agar Pari tak melanjutkan kalimatnya ,,,
Lalu,,Rajjat memeluknya sambil terus membelai rambutnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~0000~~~~~~~~~~~

"hallo,,, dr. Aliciaa,,, yaaa aku Rajjat, terimakasih sudah meluangkan waktu anda sebentar,,," Rajjat mencoba menghubungi dr. Alicia dan ingin membahas tentang keadaan Pari dan kejadian pagi ini
" halloo,,, Rajjat,,, bagaimana keadaanmu? bagaimana Pari? aku rindu kalian semua,,," Ucap dr, Alice dari sebrang telphon
" Pari baik,,, begini,,, ada yang ingin aku sampaikan dok,,,, tentang Pari,,," Lalu Rajjat bercerita secara detail tentang kejadian pagi tadi, Rajjat harap kejadian tadi tak berpengaruh pada kesehatan Pari, karna Rajjat teramat merasa bersalah,,
"ooohyaaa,,,, tenaaang ya Rajjaat,,, aku harap tak akan terjadi apa-apa, ada banyak kemajuan sebenarnya pada diri Pari, tapi memang harus pelan-pelan, aku percaya padamu, kau patut di andalkan,,," dr Alice berusaha menenangkan Rajjat,,,
" oke,,, baiklaaah dok, sekian dulu, kau juga pasti sibuk, aku pasti akan menghubungimu kembali,,," Rajjat menutup gagang telphonnya, lalu tiba-tiba Pari datang membawa secangkir kopi,,,, Rajjat begitu damai dapat kembali menatap senyum di wajah Pari,,,
" ada apaa?,,, mengapa kau senyum-senyum sendiri,,,?" tanya Pari lalu duduk di samping Rajjat
" aku senang melihat senyum mu,,, syukurlahh,,, aku harap tak akan pernah kehilangannya,,, " ucap Rajjat mesra sambil menyeruput kopinya,,,
Pari tertunduk tiba-tiba,,, Rajjat mengernyitkan dahi nyaaa,,,
" heeey,,, mengapa,,??? " tanya Rajjat ketika wajah Pari berubah
Pari menggeleng, lalu kembali tersenyuum,,, "tidak,,,, aku senantiasa berharap, suatu saat dapat membahagiakanmu,,, " Ucap Pari membuat Rajjat begitu terharu, Rajjat mendekat, lalu di kecupnya dahi Pari,,, " Kau, senyum mu,,, telah membahagiakanku,,, " ucap Rajjat kemudian.

Tiba-tiba ponsel Rajjat berbunyi, Rajjat menatapnya, lalu mengambilnya,,,

" Bagaimana Rajjaaaaat,,,, apakah kau ingin mengulang malam yang indah kita???" Rajjat sangat mengenal suara di ujung ponsel sana, seketika wajahnya berubah merah padam, amarahnya muncul, membuat Pari bingung,,,
" mengapa diam sajaa Rajjat??ooow,,, pasti ada Pari di sampingmu, baiklaah aku tak akan mengganggumu, tapi kau harus temui aku jam 10 saat ini di restaurant BASHA, kalau kau tak datang, maka terpaksa aku akan serahkan foto-foto ini ke Pari,,,hahahaha,,, kau rupanya sangat ketakutan yaa Rajjat,,,, " wanita di ujung telphon sana terdengar tertawa terbahak-bahak, dan hal itu membuat Rajjat semakin geram, lalu Rajjat segera menutup ponselnya lalu bangkit dari duduknya.

" kyaa huaa,,,, shahensha,,, siapa yang telephon, mengapa kau tampak marah? " tanya Pari heran.

Rajjat baru teringat, ada Pari di sampingnya, Rajjat berusaha menguasai dirinya,
" tak apa sayaaaang, ada urusan yang aku tak bisa memberitahukannya padamu, maafkan aku, aku akan memberitahumu ketika masalah ini sudah selesai, oke? " Rajjat menyentuh pipi pari, tersenyum meyakinkannya, lalu meninggalkan nya,,, Rajjat melangkah ke kamarnya, dan kemudian keluar lagi dengan mengenakan jaket hitamnya dan membawa topi hitamnya,,,

" Sayaaaaaang,,,, aku harus pergi sekarang, percayalah, kalau masalahnya sudah selesai aku pasti akan memberutahumu,,, " Ucap Rajjat pada Pari,,, dan Pari mengangguk tersenyum
" hati-hati mengendarai mobilnya,,, dan,,, pulanglah segera,,," ucap Pari kemudian
Rajjat mengangguk tersenyum sambil berlalu...


With Love

Putri Wardah


2 komentar:

  1. Shahensha msalah tidak bakal selesai kalu kejadian semlem tidak kamu ceritakan dgn pari.. Mngkn dgn menceritakan smua nya... Dgn jujur dn terinci pari akan mengerti klau suami nya di jebak...ngkn bs mencari solusi bersama... Dn dgn begitu si prishly tdk hrus mengancam jalal lgi.. Krn pari sdh tau lbneran dri rajat sndiri.. Sebel liat rajat.. Knapa gk jujur...

    BalasHapus