Sabtu, 20 Juni 2015

'Love" Part 2

#10 Tahun kemudian

" Maryaaaam Beghum,,,, Maryaam Beghum,,,di mana kah kau,,, aah,,, ternyata kau di sini, aku mencarimu keseluruh pojok Istana,,, ternyata kau bersembunyi di sini,, sedang apa kau? " Suara melengking Aisya Beghum sepupunya yang selalu menemani dirinya terdengar seperti halilintar di siang hari,,, Ia anak dari pamannya Sultan Syihab, Mariam mempunyai banyak sekali sepupu perempuan, juga saudara yang berbeda ibu, Namun hanya Aisya Beghum yang selalu perduli padanya, dan selalu berkunjung di Istana nya.

" Aku tengah meramu obat untuk ku berikan pada Ayahku,,, Semalam badannya panas, ada apa kau mencariku?? " Maryam tengah menumbuk beberapa daun yang akan Ia berikan untuk Ayahnya...

" Lhoo,,, memangnya Paman kenapa? sakit? Kenapa kau meracik obatnya sendiri,,, kau sudah memanggil Tabib Istana? " Aisya Beghum tampak Khawatir,,,

Maryam tersenyum sambil terus menumbuk dan memberinya sedikit air agar lebih cepat lembut
"Aku sudah belajar dari Tabib Istana, dan aku tau banyak apa yang harus aku buat untuk mengobati panas ayahku,,, duduklah, oiyaa,,, ada apa kau berteriak dan mencariku? "

" Apakah kau sudah membuat Baju untuk perjalanan Umrah kita dua bulan yang akan datang? aku di beritahu ibu ku bahwa Ayahku memberikan tugas kepada penjahit Istana untuk membuat Baju khusus para Putri Raja untuk pemberangkatan umrah keluarga besar kita,,, pagi tadi penjahit Istana ke tempatku, dan mengukur ukuran tubuh ku,,, dan aku tanya tentang dirimu apakah kau sudah mengukur untuk membuat bajunya, penjahit istana menjawab belum,,," Aisya beghum tampak sangat antusias seperti biasanya.

" Aku sepertinya tetap akan menggunakan saree ku yang berwarna hitam ini,,,"

"mengapa??? apakah Paman melarangmu memakai saree yang berwarna? " Tanya Aisyah Beghum

Maryam Beghum tersenyum,,, " Tidak, aku akan menemani ayahku menggunakan pakaian hitam,,, tak apa-apa,,, kau tak perlu merisaukannya,,, "

Aisyah Beghum tampak memperbaiki posisi duduknya, memperhatikan wajah kakak sepupounya yang ayu di depannya yang tampak tengah menaruh ramuan yang sudah selesai di tumbuknya di tatakan kecil yang sedari tadi di pegang oleh pelayan,,,

" Kau tak bosan menggunakan pakaian serba hitam,,, latihan menari dengan pakaian hitam, tidur dengaan pakaian serba hitam, memasak dengan pakaian hitam,, dan belajar berkuda dan memanah pun dengan pakaian hitam,,, "

"sssssstttt,,, kau,,, jangan keras-keras,,, nanti ada pelayan yang mendengar, dan melaporkannya kepada ayahku,,," Maryam Beghum melotot ke arah Aisya Beghum,,,

Yaa benar,,, karna selama ini tanpa ada yang mengetahuinya, apabila Ayahnya tidur Maryam Beghum sering mengendap-endap keluar dari Istana timur dan berlatih berkuda di dataran luas halaman samping Istananya,,,, dan kebiasaanya itu di ketahui oleh Aisya Beghum karna Dialah yang selalu mencari - cari Maryam Beghum kemana pun Ia menghilang,,, Aisya Beghum pun baru mengetahui kebiasaan rahasia nya Maryam Beghum sebulan yang lalu, padahal kebiasaan berkuda nya sudah sangat Ia sukai sejak kecil,,,

Pelatihnya Todarmal adalah orang kepercayaan Ayahnya, dia dulu adalah tangan kanan ayahnya ketika menjalankan roda pemerintahan, namun setelah Ayahnya mundur dari keaktifannya sebagai kepala pemerintahan, Todarmal pun mundur sebagai mentri dan memilih menemani Ayahnya di hari-harinya yang menyepi, Todarmal sudah Maryam anggap sebagai pamannya sendiri, Ia lah yang mengajari Maryam berlatih berkuda dan memanah tanpa sepengetahuan Ayahnya.

Maryam pernah meminta izin untuk belajar memanah dan berkuda kepada ayahnya, namun Ayahnya melarang nya,,, Akhirnya Maryam kecil sering mengintip Todarmal berlatih kuda dan memanah untuk mengobati kebosanannya karna hanya berdiam diri menemani Ayah di Istana Timur semenjak Ibunya Maryam meninggal. Lalu kemudian Maryam kecil merengek-rengek kepada Todarmal untuk di ajari berkuda dan memanah, awalnya Todarmal menolak karna Sultan Azzam melarangnya, tapi akhirnya Todarmal tidak tega melihat Maryam menangis meminta di ajari berlatih Kuda dan Memanah,,, Akhirnya Ia pun luluh,,, secara sembunyi-sembunyi Todarmal mengajari Maryam berlatih kuda dan memanah, Todarmal sangat menyayangi Maryam, dan sudah Ia anggap sebagai putrinya sendiri,

Todarmal tidak menikah, dan memilih mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Sultan Azzam, karna Sultan Azzam lah yang mengangkat derajat dirinya dan keluarganya dulu, Dulunya Todarmal adalah seorang prajurit biasa, karna kepiawaanya berkuda dan memanah yang Ia pelajari dari Ayahnya yang ternyata adalah seorang Prajurit dan kejujurannya, sultan Azzam mengangkat Todarmal sebagai salah satu Dewan Mentri... Sejak kematrian Fatimah Beghum, Sultan Azzam sebenarnya memerintahkan Todarmal untuk tetap menduduki jabatannya sebagai mentri membantu adiknya, dan menyuruhnya menikah, Namun Todarmal menolak, dan Ia memilih menemani sang Sultan di hari-hari sedihnya.

Aisyah Beghum menutupi mulutnya " Maafkan aku,,, lagi-lagi aku keceplosan,,, " Ujar Aisyah Beghum polos,,,

Maryam Beghum masih melotot karna khawatir ada yang mendengarnya,,, Ia lalu bangkit sambil membawa tatakan kecil berisi racikan ramuan obat yang sudah selesai Ia buat untuk Ayahnya,,, Dan pergi meninggalkan Aisya Beghum,,,

" Maryam Beghum,,,, Kau marah padaku??? " Aisya Beghum berlari mengejarnya, dan berjalan cepat mensejajari langkah Maryam yang cepat,,,

Maryam Beghum menggeleng,,, lalu tersenyum, "tidak aku tidak marah padamu,,,"

"lalu kenapa kau meninggalkanku?,, dan kau pun belum menjawab pertanyaanku,,, dan kau begitu saja pergi " Aisya Beghum tampak merajuk

" Aku harus menemui Ayahku, dan memberikannya Obat ini,,, " Ujar Maryam Beghum sambil terus berjalan,, " dan lagi pertanyaan mu tak perlu ku jawab, karna jawabanku tetap sama, aku tak akan melepaskan pakaian hitamku, sama seperti ayahku,,, " Ujarnya lagi

"oke,,,oke,,,, lalu mau kah nanti malam kau tetap mengajari ke Tarian kathak,,, ? " Ujar Aisyah Beghum setengah terengah - engah karna sedari tadi Ia mensejajari langkah Maryam Beghum yang setengah berlari, langkahnya besar-besar, dan itu membuat Aisya Beghum kelelahan,,,

" Aku sudah menagajarimu Tarian Kathak selama lima bulan, dan sejauh ini belum ada kemajuan, kau tetap tak dapat mengingat gerakannya,,, " Ujar Maryam setengah menggoda Aisya Beghum yang cemberut,,,

" Ahhhhh,,,, Tolonglaaah,,, tubuhku tak selentur dirimu, dan kau tau,,, hanya kau lah yang berbaik hati dan sabar menemaniku,,, aku bosan bergaul dengan gadis lain di Istana yang kerjanya cuma berhias dan bergosip tentang seorang pangeran dari negeri antah berantah,,, bisa-bisa aku stress mendengarkan celotehan mereka, dan lagi mereka pun tak menyukaiku karna aku di anggap tak cantik " Aisya Beghum terus berceloteh.

" Baiklaaah,,, sekarang biarkan aku menemani Ayahku dulu,,,"

"Aaaah,,,Bukankah setiap detiknya kau selalu menemani Ayahmu,,, Paman sungguh keterlaluan, Ia tak mengizinkanmu keluar Istana Timur tanpa dirinya, dan Ia selalu menyuruh kau tetap duduk di sampingnya,,, Dia orang tua yang Egois,,, uupss,,,  " Kembali AIsya Beghum menutupi mulutnya saat Maryam Beghum berhenti melangkah dan melotot ke arah dirinya,,, "oke,,oke,,, maafkan aku,,, tapi aku berkata yang sebenarnya kan???,,, oke baiklah,, aku pergi dulu, sehabis Maghrib aku akan mengunjungimu lagi, dan kita akan berlatih menari,,, " Aisyah Beghum berlari menjauh,, Dan Maryam Beghum hanya tersenyum melepas kepergiannya,,,

Bagaimanapun Ia bersyukur ada Aisyah Beghum yang dengan kepolosannya selalu membuat hari-hari Maryam Beghum yang sepi lebih berwarna,,,


With Love

Putri wardah






Tidak ada komentar:

Posting Komentar